PuisiCinta yang paling mengharukan Tetapi sekarang, sudah berbeda dengan hari-hari yang lalu. Kini kau tak menemani ku. Semoga kau tetap setia mengingat ku. Kejora.. Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas, dan mandiri. HARI KIAMAT Gelombang air yang menghancurkan Gunung-gunung yang dihamburkan Apa yang sedang terjadi? Ketika gema suara tak lagi terdengar Dan langkahan kaki tak lagi bermakna Kemana kita akan pergi? Aku disini menanti pagi Tetapi mentari tak bersinar lagi Kukira tanah ini hanya sekedar murka Tetapi nyatanya illahi ingin aku kembali Beberapa orang mati syahid Namun sampah dunia mati sia-sia Tak lagi mengenal orang-orang Inikah akhir dari alam semesta? Duniapun runtuh seketika Sangkakala dibunyikan Semua makhluk kembali pada yang diatas Masih sempatkah bertaubat Disaat bumi ini sudah tiada? BUMIKU Air jatuh dengan lembut Menghiasi bumi dengan kehangatan Kabut-kabut kalbu mulai menjauh Meninggalkan langit cerah berseri Alam damai pertanda elok Dengan tangan-tangan kecil itu Mulai merenggut alam ini Kejahatan yang terjadi Menjadikan bumi semakin sekarat Keadilan tidak lagi ditegakkan Kejujuran tidak lagi dibendung Tidak ada pertanggung jawaban Dari segenggam rasa Menjadi sejuta pilu Hari itu akan datang Dimana semua tidak dapat diubah Bumi yang elok menjadi hancur Air yang suci menjadi tergores Kehidupan terasa fana Semua akan dipadukan Menjadi satu Hari itu tidak menunggu siapapun Hari itu akan datang Setelah kejahatan pada puncaknya Setelah bumi menjadi rusak Dari tangan-tangan itu Apa yang kita sesali? Apa yang kita ratapi? Sudah tidak ada gunanya Disaat hari itu datang Semuanya menjadi sirna bersamamudan membahagiakanmu untuk yang terakhir supaya aku bisa melihat senyum kebahagianmu untuk yang terakhir sebelum aku pergi , Aku pasti bisa tersenyum bahagia disana . Disana aku akan tenang dan nyaman karna aku bersama Tuhan , aku akan memohon agar Tuhan selalu menjagamu untukku d an menyatukan aku dan kamu di surga nanti Penulis Kumpulan puisi Antonius Wendy ini memiliki pandangan soal religiusitas, kehidupan, kematian. Kumpulan puisi ini berjudul Yang Layak Masuk Surga, Tangis Tanpa Rupa, Di Depan Altar, Kenapa Aku Dibunuh, Pada Suatu Hari, dan Menjadi Hantu. Karena yang layak masuk surga hanya umat agama yang ini Tuhan pun membuang sebagian besar manusia ke neraka Sehingga jumlah yang hanya sebesar sebongkah bumi Tercatat di mata-Nya sebagai benih-benih yang berkualitas Tapi kemudian Tuhan berkata, “Tidak! Banyak yang sesat!” Karena yang layak masuk surga hanya umat aliran yang ini Tuhan kembali membuang sejumlah penghuni bumi ke neraka Sehingga semakin sempit jalan berkelok menuju keabadian Tapi lagi, “Tidak! Masih banyak yang tidak sesuai Saya!” Karena yang layak masuk surga hanya umat kelompok ini Maka dengan murka Tuhan menendang para umat-Nya Sehingga yang bertahan di surga hanya beberapa saja Tapi pun setelah diperiksa oleh para malaikat, dan ternyata Beberapa orang tersebut memiliki sifat buruk semasa hidup Maka dengan mata merah Tuhan mengusir mereka semua Hingga surga sepi karena tak ada yang layak menghuninya Tangis Tanpa Rupa Pada onggokan daging yang tak lagi bisa dikenali Ada bekas dan jejak-jejak ciuman lembut dari surga Ketika Tuhan menggenggam hati yang hilang bentuk Di antara luka yang telah menorehkan doa-doa jiwa Pada kubangan darah yang menguarkan wangi sunyi Ada malaikat yang bercermin wajah mereka di sana Kemudian menyeka noda kematian dengan airmata Membersihkan jiwa yang kotor dijilat oleh maut Pada tulang-belulang yang diikat oleh rantai rindu Ada sentuhan hangat yang meraba sisa-sisa harapan Untuk pulang menuju cinta yang datang menjemput Bersama pelukan bumi yang melapangkan keabadian Dari kejauhan terdengar suara nyanyian senjata Diiringi lagu ketakutan yang kelam oleh sengsara Secara perlahan cahaya meredup berganti malam Tapi terdengar suara tangis yang entah dari mana Di Depan Altar Aku berjalan terseok-seok ke depan altar yang terang lilin Dengan kaki pincang yang mendentumkan gema sunyi Keheningan bergetar di antara sela-sela bangku yang tidur Dan altar di depanku seolah semakin jauh saja menyambutku Kudengar bisik malam dari jendela yang mengukir penderitaan Seperti mengajakku mengikuti kesengsaraan iman yang tenggelam Kurasakan lilin-lilin api mengikuti jejak airmataku yang jatuh Seolah setiap tetesnya memantulkan gemerlap cahaya yang kabur “Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Aku berjongkok Mulutku terbuka tapi banyak lipan merangkak keluar dari sana Aku bersujud memohon dan cacing-cacing keluar dari anusku Dan kuku jariku patah di lantai yang membanting bunyi dingin Seketika aku tersungkur dan mendengar nada suaraku remuk Tapi aku terus memohon dengan bunyi yang sudah tak dikenali Kuangkat wajah ketika airmataku berubah jadi ulat-ulat di muka Dan pakaianku koyak di saat tulang-belulang mencuat bak sayap Kenapa Aku Dibunuh Seorang malaikat datang menjemputku dengan penasaran “Saudara, hidupmu sudah selesai. Mengapa kau dibunuh?” Aku tersenyum padanya dengan mata yang menyala terang Dan terang itu juga yang menyalakan seluruh bentuk jiwaku “Ada yang tidak senang dengan keyakinan saya,” ucapku Muncul seseorang yang sedang khusyuk berdoa di altar Dalam keheningan yang tiba-tiba pecah oleh teriak ngeri Para umat berlarian ketakutan di bawah atap naungan suci “Ada yang tidak senang dengan seksualitas saya,” ucapku Muncul sepasang kekasih yang sedang mesra di ranjang Tiba-tiba pintu dibanting terbuka hingga membentur dinding Keduanya berakhir dalam kolam api diiringi ayat-ayat suci “Ada yang tidak senang dengan kejujuran saya,” ucapku Ketika aku mengutarakan lebih lanjut, ia menutup mulutku “Yang itu tidak perlu dijelaskan,” kata sang malaikat Dan aku balas tersenyum padanya dengan degup harapan Pada Suatu Hari Dengan kepala mata terlihat ada kebencian dan ketakutan Ketika pagi tumbuh dengan matahari yang hitam oleh pitam Embun pun berubah jadi keringat asam dan masam di daun jiwa Dan kicau api membakar doa hingga kata-kata memerah darah Di bawah matahari ada bayang-bayang senjata seperti penis tegak Dan para pahlawan menggunakannya seperti sedang masturbasi Sementara para wanita bersembunyi dari nada musik kematian Tapi anak-anak menyanyikan lagu perang dengan mulut berliuran Dengan kepala penis terasa ada kebodohan dan kebohongan Ketika malam layu di bawah bulan yang pucat dengan cacat Dingin pun menyelimuti sperma dan darah di tubuh tanpa jiwa Dan serak serangga menyayat hati yang tak lagi bisa menangis Di bawah bulan ada mayat-mayat yang dipancung tanpa identitas Dan para bajingan berlomba memburu maut hingga ujung napas Sementara noda tetes darah terakhir jatuh di tengah kegelapan Yang akan menjadi corak kebangkitan ketika hari pasti berganti Menjadi Hantu Aku telah menjadi hantu. Aku diceritakan dengan seram Dan sosokku dijadikan kisah jerit malam di siang buta Dengan cara yang mengerikan aku perlahan menguasai mereka Dalam mimpi ketika tidur atau pun imajinasi ketika melamun Aku memang pernah nyata. Aku dimulai api liar dan biji peluru Lahir dari rahim mayat seorang wanita yang dirobek vaginanya Kemudian aku tumbuh besar di jalanan sambil makan belatung Hingga mati dan dikubur dengan timbunan tinja penuh cacing Aku pun menjadi hantu. Aku membayangi di setiap penjuru Bergentayangan dan bersembunyi dalam bayang dan remang Tapi orang tua mencekoki kisahku pada anak-anak yang lugu Dan tanpa sadar menanamku ke lubuk hati yang masih murni Tapi aku hanyalah hantu. Mereka mengencingi kuburku Sambil menginjak makam para tetua mereka yang terdahulu Karena telah dibutakan oleh amarah pada orang-orang mati Hingga mereka tak sadar bahwa aku telah menguasai mereka 2021 – 2022 Editor Tim Editor Sudutkantin Kaummuslimin adalah umat pertama yang masuk surga. Dan Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa sallam ialah manusia pertama yang masuk surga. Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Aku adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat. Dan aku orang yang pertama kali mengetuk pintu surga." (HR. MUslim, Ibnu Hibban) Dari

Puisi tentang hari akhir1. Puisi tentang hari akhir2. buatlah puisi tentang hari akhir 3. Buatlah puisi tentang hari akhir4. buatlah puisi tentang hari kiamat akhir​5. Tuliskan renungan puisi tentang hari akhir hingga menuju surga..6. Sebutkan makna dari puisi hari terakhir seorang penyair di satu tolong buatkan puisi tentang hari akhir ???8. kuisss terakhir hari iniapa yang dimaksud dengan puisi, pantun???​9. Buatlah puisi tentang ramadhan terakhir Hari ini ya...10. Puisi singkat tentang hari akhir​11. buat puisi singkat bertema hari terakhir liburan12. puisi hari akhirkiamat​13. Puisi tahapan hari akhir yg memuat doa14. buatin puisi dengan tema hari akhir atau hari kiamat​15. Judul Puisi yang cocok dengan tema 'Hari akhir/ Hari kiamat' apa ya? 1. Puisi tentang hari akhirBerikut contoh puisi mengenai hari akhirKiamat yang DekatWaktu hakikatnya berjalan menujumuWalau dunia terus melenakan dirikuNamun amal dan ibadah tetap tujuankuWahai hari akhir, adakah keselamatan untukku?Hari akhir, engkau hari penghabisan dunia yang menjadi awal pembalasan segala yang surga dan neraka terbuka dimulai darimuEngkau dekat, engkau janji yang paling terdahuluHari akhir, aku bertaubat sebab gentar Tuhanku mengampuni dosa-dosaku?PembahasanPuisi adalah salah satu karya seni dalam bentuk prosa. Puisi dikenal sebagai karya yang menggunakan kalimat pendek atau bahkan frasa dan klausa. Meski begitu, diksi atau pemilihan kata yang cermat menjadikan puisi padat akan makna dan indah untuk diresapi diri. Puisi ada banyak jenisnya dan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Untuk contoh di atas, termasuk puisi yang tidak terikat pada aturan baku sehingga bisa disebut puisi modern. Bait pada puisi barisnya tidak berjumlah sama meski rimanya semua memiliki pola yang sama yakni berakhiran – di atas bertemakan hari akhir sesuai yang diminya soal. Hari akhir sendiri adalah sebutan bagi hari kiamat yang umum diistilahkan dalam konteks agama. Pelajari Lebih LanjutMateri tentang puisi 3 bait tentang pak polisi dengan maknanya tentang puisi dan kaidah kebahasaanya yang menggunakan makna kiasan dan konotasi tentang apa itu puisi • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •Detail JawabanKelas SMPMapel Bahasa IndonesiaBab Menulis Puisi Kode -AyoBelajarSPJ2 2. buatlah puisi tentang hari akhir puisi tentang hari KIAMAT"Tak ada yg tersisa lagi..Engkau luluh lantahkan isi alam ini..Semua menjadi mati..Tak ada yg abadi..Semua menjadi musnah..Dalam Genggaman-MU..Hanyalah Engkau Sang Illahi..Yang kekal abadi..Semua hancur berkeping-keping..Jiwa-jiwa mulai di bersihkan..Dari permukaan bumi ini..Yg sudah penuh dgn dosa..Manusia berlari-larian kesana kemari..Menyelamatkan diri..Semua di goyang-goyangkan..Gunung-gunung terbang melayang-layang..Bagai daun-daun..Yang menjadikan puing-puing..Puing-puing yg tak berdaya..Dalam Genggaman Sang Illahi..Tak perduli siapa dirimu?Tua muda, kaya maupun miskin..Kecil atau pun besar..Semua sama harus mati..Karena hari itu.. hari akhir..Adalah Hari Kiamat..Yg sudah ALLAH janjikan pasti akan datang.. 3. Buatlah puisi tentang hari akhir…..JERITAN DAN TANGISAN DI HARI AKHIR….Di kala bumi ini berguncang dengan dahsyatnyaDi kala lautan berpaling dari tempatnyaGunung – gunung tak lagi bersahabatBumi tak lagi menerima kita berpijakYa Tuhan……..apakah yang sedang terjadi ???Apa ini cobaan mu Ya Tuhan ???Ataukah bumi ini memang sudah tuaApakah kau murka dan marah pada kami ???Di kala semua ini terjadi, Apa yang harus aku lakukan Ya Tuhan ???Kami hanya sanggup menjerit dan menangisDo’a dan sujud kami, tak mampu meredam kemurkaan- MuApakah ini akhir dari segalanya ???Tak maukah Kau ulurkan tanganmuWalaupun hanya seujung jari untuk menolong kamiBetapa hinakah kami di hadapan Mu Ya TuhanDengan iman dan taqwaselamatkanlah orang – orang yang beriman kepada MuYa Tuhan ……Ya Tuhanku…Answer_______ The Last DayWhen that day has come thenno one can go to avoid itWhether we like it or notNo more bargaining with God The wealthyour positionand whatever it isWill not be able to help youBecause it's all fakelike a kindness during lifeand your good deedsIt will give a bright lightIn the last it will testifyand determine your next life in the Hereafter.*Thanks* 4. buatlah puisi tentang hari kiamat akhir​JawabanDunia dibentuk ada awalnyaDan pasti juga ada akhirnyaKita hanya manusia biasaTidak tahu kapan sirnanya Bila mentari tlah terbit di ufuk baratItulah yang disebut hari kiamatAlam dunia tlah tamatBerganti dengan alam akhiratWahai manusia …Siapkan pundi-pundi bekalmuUntuk masa yang pasti menantimuDi sana kau akan menyesalKarena kau pergi tanpa bekalWahai manusia …Siapkan bekalmu mulai sekarangAgar tidak menyesal di hari kemudianItulah Puisi Hari Kiamat Karya Hamka yang begitu menyentuh, semoga bermanfaat . maaf kalau slhMungkin jika Tuhan yang maha kuasa memberi kita 1 kesempatan untuk berdoa yang pasti akan di kabulkannya tentunya, doa itu pasti doa agar dianugrahkan akhir yang indahtapi, dalam realita kehidupan tidaklah demikian, karena hidup adalah proses untuk mencapai satu tujuan, yaitu bertemu dengan Tuhan tanpa sedikitpun rasa penyesalan. 6. Sebutkan makna dari puisi hari terakhir seorang penyair di satu matinya Seorang penyairSuasana sedih simbol tanda Amanat pesan Simpulan ringkasanPenjelasanSemoga Membantu 7. tolong buatkan puisi tentang hari akhir ??? "Hari kiamat merupakan peristiwa yang sangat luar biasa dan tidak dapat bayangkan pada hari itu manusia digambarkan seperti anai-anai yang berterbangan gunung-gunung digambarkan seperti bulu yang dihambur-hamburkan pada saat itu manusia Bingung tentang apa yang terjadi tapi tidak tahu apa yang harus diperbuat semua bingung cari keselamatan sediri masing-masing mereka lupa kepada anak istri saudara dan orang tua pada saat itu tidak ada yang dapat menolong dan tidak ada yang dapat ditolong Yang ada hanyalah kepanikan ketakutan dan kebingungan" Terima kasih semoga membantu 8. kuisss terakhir hari iniapa yang dimaksud dengan puisi, pantun???​JawabanPantun adalah bentuk puisi Indonesia Melayu, tiap bait kuplet biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b.Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga dikenal sebagai seni tertulis yang isinya merupakan ungkapan pikiran, perasaan, mengandung pesan, dan bahasanya dengan langkah-langkahSemoga membantu maaf jika salah ya 9. Buatlah puisi tentang ramadhan terakhir Hari ini ya...Puisi adalah salah satu jenis karya sastra berupa pikiran, perasaan dan pengalaman penyair yang bahasanya terikat dan penuh contoh puisi tentang Ramadan terakhir termasuk puisi modernMeraih keberkahan, menuju kemenanganAdakalanya suatu hal yang dirindu akan pergiPergi sementara dalam kurun waktu tertentuAtau bahkan tak ada kesempatan lagi untuk kembali bertemuHanya dapat ku renungi dalam isak tangis yang berartiHanya dapat ku berharap kepada-Nya akan pengabdian diri iniSekiranya itulah yang dirasakan hati ini di penghujung bulan suciSaat kau datang,Kau disambut dengan suka cita oleh seluruh penjuru bumiBergemuruh rasa syukur atas kesempatan bertemu bulan iniApalah lagi selain bulan suci Ramadan?Bulan suci yang ditunggu umat semesta alamNamun kini kehangatanmu memudarBergegas kembali menuju peraduanBeramai orang bermegah-megah merayakan hari selepasmuSeolah mereka tak ingat akan tujuan kehadiranmuYakni membersihkan diri 'tuk menuju kemenanganMeraih keberkahan dalam menjalankan kewajiban seorang mukminTak tergantikan suasana pelukanmu, wahai bulan Ramadan!Semoga ku dapat bertemu denganmu kembaliDi tahun yang akan datangPembahasanCiri-ciri puisi1⟩ Bersifat konotatif; kata yang mengandung makna bukan sebenarnya kiasan2⟩Dibangun oleh dua unsur, unsur fisik dan dan unsur batin.... Unsur fisikMajas dan diksi pilihan kata, Kata konkret kiasan atau lambang,Imaji atau citraan membuat pembaca seolah-olah mengindra hal yang disampaikan penyair,Rima persamaan bunyi, danTipografi susunan baris yang khas atau bentuk fisik puisi.....Unsur batin →Tema pokok persoalan, Perasaan mewakili perasaan penyair, Nada dan suasana sikap penyair dalam melukiskan karyanya. Misalnya menggurui, menasihati, dll, serta Amanat pesan atau nilai yang ingin disampaikan.- Bahasanyaterikatdanrapi-Berupapikiran,perasaan,danpengalamanpenyairPeriodisasipuisiPuisi lamalahir pada tradisi lisan karena mendapat pengaruh dari pedagang Arab yang pernah berdagang ke wilayah Melayu Indonesia. Ciri-ciri puisi lamaMemiliki ketetapan pola dalam jumlah baris, bait, dan suku Rima yang bahasa bertema istanasentris berkaitan dengan istana.Anonim tidak diketahui pengarang sebenarnya.Puisi Barulahir pada angkatan pujangga baru dengan mendapat pengaruh dari negara yang pernah menduduki Nusantara. Contohnya; distikon, tarzina, kuatrain, sekten, septime, oktaf, puisi baruBerbahasa kata setiap bait tidak akhir rima lebih universal kebangsaan, sosial, dll.Puisi modernlahir pada tahun 1945 angkatan Chairil Anwar dan lebih menekankan makna daripada puisi modernBentuknya bebas tidak terikat jumlah baris dan bait.Bentuknya rapi simetris.Tema puisi lebih lebih lanjut ↓Pengertian, struktur, dan contoh puisi → puisi → dan puisi tentang air → puisi → puisi rakyat → JawabanMapel Bahasa IndonesiaKelas VIII {SMP}Materi Bab VI - PuisiKata Kunci puisi modern, RamadanKode Soal 1Kode Kategorisasi 10. Puisi singkat tentang hari akhir​JawabanGelombang air yang menghancurkanGunung-gunung yang dihamburkanApa yang sedang terjadi?Ketika gema suara tak lagi terdengarDan langkahan kaki tak lagi bermaknaKemana kita akan pergi?Aku disini menanti pagiTetapi mentari tak bersinar lagiKukira tanah ini hanya sekedar murkaTetapi nyatanya illahi ingin aku kembaliBeberapa orang mati syahidNamun sampah dunia mati sia-siaTak lagi mengenal orang-orangInikah akhir dari alam semesta?Duniapun runtuh seketikaSangkakala dibunyikanSemua makhluk kembali pada yang diatasMasih sempatkah bertaubatDisaat bumi ini sudah tiada?Penjelasanpuisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. 11. buat puisi singkat bertema hari terakhir liburan Hari Liburan Disetiap Hari Liburan Ku Mengisi Waktu Luangku Dengan Membaca Buku Dan Berbaring Memikirkan Teman²ku Yang Sekarng Tidak bersamaku ... Kini Kurindu Dan Waktu Tlah Tiba Untuk Bertemu TemanTemanku Hari Libur Sangt Menyenangkan , Tapi Lebih Menyenangkan Jika Bermain Deng Tmn²ku 12. puisi hari akhirkiamat​JawabanDan pasti juga ada akhirnyaKita hanya manusia biasaTidak tahu kapan sirnanya Bila mentari tlah terbit di ufuk baratItulah yang disebut hari kiamatAlam dunia tlah tamatBerganti dengan alam akhiratWahai manusia …Siapkan pundi-pundi bekalmuUntuk masa yang pasti menantimuDi sana kau akan menyesalKarena kau pergi tanpa bekalWahai manusia …Siapkan bekalmu mulai sekarangAgar tidak menyesal di hari kemudianItulah Puisi Hari Kiamat Karya Hamka yang begitu menyentuh, semoga bermanfaat 13. Puisi tahapan hari akhir yg memuat doa Ketika kehidupan dunia telah hancur total, siapkah aku menghadapi perjalananku menuju alam Baqa'?Melalui Yaumul Ba'ats, Yaumul Hasyr, pembacaan perbuatan oleh Eaqib dan Atid, Yaumul Hisab, kemudian melalu As-Sira..Ya Allah, sungguh kecil hamba-Mu di dunia ini. Bergelimbangan dosa dan kufur syukur atas Allah, berilah hamba kesempatan untuk memperbaiki diri, untuk menyiapkan pertemuanku denganMu, wahai aku agar bisa melalui semua tahapan-tahapan itu..agar aku bisa menikmati surgaMu bersama saudara-saudaraku.. 14. buatin puisi dengan tema hari akhir atau hari kiamat​JawabanHARI KIAMATGelombang udara yang menghancurkanGunung-gunung yang dihamburkanApa yang sedang terjadi?Ketika gema suara tak lagi terdengarDan langkahan kaki tak lagi dekatKemana kita akan pergi?Aku disini menanti pagiTetapi mentari tak bersinar lagiKukira tanah ini hanya sekedar murkaTetapi nyatanya illahi ingin aku kembaliBeberapa orang mati syahidNamun sampah dunia mati sia-siaTak lagi mengenal orang-orangInikah akhir dari alam semesta?Duniapun runtuh seketikaSangkakala dibunyikanSemua makhluk kembali pada yang diatasMasih sempatkah bertaubatDisaat bumi ini sudah tiada?Penjelasanmaaf klo salah 15. Judul Puisi yang cocok dengan tema 'Hari akhir/ Hari kiamat' apa ya? saran saya judulnya adalah Akhir Zamanmenurutku akhir hidup

Bukanberarti suatu kerelaan. Saat-saat langkah terayun. Jarak kita-pun semakin membentang. Akankah semuanya jadi terkenang. Atau hanyut terbawa gelombang. Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan. Sobat, dalam hatiku ini. Akan tetap membekas suatu kenangan. Kau sungguh baik, supel dan komunikatif.
“Duh Gusti kulo sanes ahli suwargo Nanging kulo mboten kiat wonten neroko. Mugi Gusti kerso paring pangapuro dumateng sedoyo dosa-dosa kulo…” Saya yakin di antara kalian pembaca Jurnaba, ada yang ikut bernyanyi ketika membaca lirik di atas. Betul, lirik di atas adalah pujian yang disenandungkan setelah adzan. Di musala perkampungan rumah saya, pujian ini biasa digemakan setiap selesai adzan magrib, sebelum iqhomat. Setiap mendengar pujian di atas, maka saya akan sadar bahwa itu adalah hari kamis, tepatnya malam jum’at. Entah akan kalian maknai sebagai waktu-waktu yang horror di mana para hantu bergentayangan, atau sebagai waktu bagus untuk bershalawat, mengaji, mengirimkan YaSin, atau yang lainnya. Tapi begitu mendengar pujian di atas, saya akan tahu bahwa itu adalah hari Kamis. Ada semacam kebiasaan di perkampungan saya melantunkan syi’ir di atas, yang tentu tak saya ketahui bagaimana mulanya. Syi’ir di atas memusingkan jika dipahami dengan nalar semata. Sudah tahu bukan ahli surga, kok ndak kuat menanggung perihnya neraka. Lha, maumu gimana? Tapi, kita semua tahu pujian di atas ditujukan untuk Tuhan, Gusti Allah maha penyayang dengan segala ampunannya. Suatu hari, seorang teman mengunggah sebuah tulisan, lebih tepatnya puisi. Entah itu dalam bahasa inggris, atau dalam bahasa Indonesia, saya lupa tepatnya. Tapi puisi itu tak asing bagi saya. Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa alaa naaril jahiimi Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka. Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil azhiimi Maka berilah aku taubat ampunan dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar. Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan. Wa umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya. Ilaahii abdukal aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka. Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu. Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau? Betul, puisi di atas sama dengan pujian yang dikumandangkan setiap hari kamis sebelum iqomat magrib di perkampungan rumah saya. Perbedaannya hanya terletak pada bahasa, dan pulalah itu kali pertama saya tahu lirik lengkapnya, dan pertama kalinya saya tahu bahwa itu adalah sebuah puisi. “Iku puisine Abu Nuwas, penyair Arab. Keren ya?” “Ho’oh. Rayu-rayuan.” “Yo jelas to. Wong doa ki sakjane ya ngono. Ngerayu disik. Abu Nuwas ki penyair genit. Kae senengane mabuk-mabuk’an. Puisine soal arak digawe aliran, jenenge Khamriyyat. Wes mabukan, homo sisan. Pas Abu Nuwas mati ki wong-wong wes mikir cah kae bakal melbu neroko. Ternyata bengine ulama podo mimpi ketemu Abu Nuwas ning surgo. Petentang-petenteng, cengengesan. Terus ulama podo takon kok Abu Nuwas iso melbu surgo ki piye ceritane? Terus Abu Nuwas jawab nek sak durunge mati, dia nulis puisi ning ngisore bantal. Yo kui mau puisine. Sak wise kae, puisine Abu Nuwas diwaca wong-wong sak bare salat. Penyair ki keren leh berdoa. Iso ngerayu Tuhan sampe luluh.” Cerita itu satu dari sekian yang saya pahami tentang doa. Bahwa doa tak melulu sama, itu-itu saja. Itu-itu terus, membosankan, dan lebih banyak orang tak tahu isi dari doa mereka. Satu waktu ketika masih SMP, saya baca majalah bekas yang dipakai ibu sebagai bungkus cabe dan sayur-sayuran lain. Saya baca satu artikel di sana yang memuat tentang tokoh islam bernama Rabi’ah al-Adawiyah, nama yang barangkali sebagian besar dari pembaca sudah tahu. Nama itu pernah diulas dalam rubrik islami ketika ramadhan di sini. Rabi’ah al-Adawiyah dikenal sebagai perempuan suci, perempuan mulia, kekasih Allah. Rabi’ah dalam bahasa Arab berarti empat karena ia adalah anak ke-4. Keluarganya tak kaya, tapi ia dibesarkan oleh keluarga yang menjunjung tinggi keimanan. Satu hari ia menunda makan dan bertanya pada ayahnya, dari mana uang untuk membeli makanan di atas meja? Apakah makanan itu berasal dari rezeki yang halal? Ayahnya tertegun mendengar pertanyaan itu. Maka, dijawablah bahwa rezeki yang mereka peroleh berasal dari cara yang halal. Setelah mendengar jawaban itu, Rabi’ah baru mau memakan makanannya. Di suatu ketika ia ditangkap, dan kemudian dijual untuk menjadi budak. Di waktu malam, majikannya terbangun dan melihat cahaya berpendar dari kamar Rabi’ah. Kala itulah Rabi’ah sedang berdoa pada Tuhan. Hal yang tak pernah saya lupakan dari kisah Rabi’ah adalah isi dari puisi yang ia gunakan sebagai doa, yang dikutip pada artikel yang saya baca kala itu. “Tuhan, jika aku berdoa padamu lantaran ingin dimasukkan surga, maka tendanglah aku dari surga. Jika aku berdoa lantaran takut masuk neraka, maka masukkan saja aku ke neraka, tapi doaku semata karena aku mencintaiMu.” Kurang lebih itu yang masih saya ingat. Dua puisi di atas bagi saya indah sekali. Rayu-rayuan yang jika ditulis saat ini mungkin akan terdengar klise, tapi di masanya, doa di atas adalah yang paling indah, yang menggetarkan hati banyak orang. Kalau kalian bangun di malam hari dan lantas merayu Tuhan dengan cara demikian, saya kira besar kemungkinan kalian akan terbawa oleh suasana haru dan bersimpuh menangis. Mengapa kita saat ini tak berdoa dengan cara yang sama? Bukan dengan kalimat yang sama, tapi cara dan rasa yang sama. Bahasa yang indah, yang kita tangkap dari dalam diri sendiri, yang mewakili keinginginan pribadi…dan tentu masing-masing orang tak akan sama. Bukankah Tuhan itu universal? Kita saja yang menyukai template. Ada hal lain yang berubah dari cara orang berdoa. Kita mengenal Abu Nuwas lewat puisinya yang kita jadikan syiir, Jalaludin Rumi, bahkan puisi Rabi’ah. Doa mereka laiknya puisi, disusun dengan indah, yang membuat pembaca tersentuh. Apa yang membuat orang tersentuh? Bukan semata karena keindahan, tapi karena mereka paham, dan mampu meresapi makna dari kalimat-kalimat itu. Tapi bisa jadi kata memang hanya satu dari sekian perantara sebagaimana doa juga bukan template yang harus semua sama. Di Indonesia, kita kenal Qiro’ah, pembacaan al-Qur’an dengan melagukannya. Almarhumah ibu saya dulu sering diminta Qiro’ah ketika ada saudara, kerabat, atau tetangga sedang mantenan. Sebagian kita, saya yakin, tak paham arti dari ayat yang dibacakan, bahkan beberapa mungkin justru tak tahu surat apa itu. Tapi bunyi-bunyian itu indah, dan hati beberapa dari kita bergetar saat mendengarnya. Dan saya kira, itu pun bentuk lain dari doa. Kadang-kadang, kita perlu tahu bahwa doa tak mesti berisi harapan. Sebagian berisi rindu yang jika kita mengucap nama-Nya saja, akan membuat hati kita bergetar.
Yangmerasa mendapat pertanda. Mengira hari kiamat akan segera tiba. Mereka menari di tengah kabut. Bernyanyi-nyanyi di beranda. Sambil menghadap langit penuh badai. "Homo Sapiens Mohon Ampunan" Tinta pada Kertas (Faisal Kamandobat, 2019) Kabar datangnya hari kiamat. Disambut dengan penuh suka cita. Orang-orang memborong makanan. puisi tentang hari akhir - Selamat datang di website kami. Pada pertemuan ini admin akan membahas tentang puisi tentang hari Kata Galau Tentang Senja Kumpulan Kata Motivasi from syair akhir zaman bercerita seperti puisi tentang hari kiamat atau berkisah serupa puisi tanda tanda akhir zaman> untuk lebih jelasnya cerita syairan tentang akhir zaman disimak saja bait bait puisinya dibawah ini. Nah, demikianlah tadi segenap untai puisi tentang bulan desember yang menyentuh hati, ceria, bahkan sedih sebagai bekal menyambut akhir tahun. Puisi renungan hari akhir oleh puisi tentang hari Tentang Hari AkhirPuisi tentang akhir cahaya 2 bait 8 baris oleh denza perdana seakan dunia sedang tertawa tergelitik oleh tingkah manusia sujud. Adapun arti dalam bahasa indonesianya seperti berikikut Karena sudah tinggal menghitung hari, sebaiknya kita persiapkan diri ini, ya. Puisi religius tentang hari atau religi adalah kata yang bermakna kepercayaan dan keyakinan manusia yang artinya bersikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut. Demikianlah tadi kumpulan contoh puisi tentang ibu untuk hari ibu yang sedih dan menyentuh hati. puisi tentang hari 1 arti pentingnya organisasi dan metode;Mari kita bahagiakan ibu semampu dan sebisa diri. Puisi tentang akhir sebuah kisah 5 bait 20 baris oleh david mael tiga tahun lamanya asmara itu berpadu, untaian berlaksa rasa dalam harapan yang satu, tertata dengan indah di atas hamparan mewangi, mengusir pergi Puisi santri punk gaul akhir zaman bisnis agama tentang hari jeritan dan tangisan di hari akhir; Karena sudah tinggal menghitung hari, sebaiknya kita persiapkan diri ini, ya. Symbian menjadi open source pada tahun 2010;Hari mulai berakhirnya alam kamu apakahhari kiamat itu? Gunung misteri gunung slamet mengenai saya. Bersiap untuk melupakan segenap sesal, dan bersiap untuk menyambut hari yang tentang puisi akhir tahun dengan judul puisi hari baru semangat baru, baca juga puisi semangat atau puisi puisi motivasi yang telah dipublikasikan sebelumnya, semoga puisi akhir tahun hari baru semangat baru dapat ke twitter berbagi ke facebook bagikan ke pinterest. Sajak dan doa akhir tahun. Barang kali, puisi ini cocok untuk kamu selipkan pada bekal makanan pasanganmu yang hendak pergi meninggalkanmu renungan hari akhir olehDemikianlah tadi kumpulan contoh puisi tentang ibu untuk hari ibu yang sedih dan menyentuh hati. Kirimkan ini lewat email blogthis! Setelah puisi tentang akhir tahun, maka kali ini kata puisi catatan akhir tahun yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah sajak akhir tahun beserta puisi kritik sosial pemerintah yang mengkritisi roda pemerintahan selama itulah pembahasan tentang puisi tentang hari akhir yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah berkunjung di website aku. hendaknya tulisan yg beta telaah diatas menaruh manfaat untuk pembaca beserta membludak diri yang sudah pernah berkunjung di website ini. aku pamrih dorongan berawal seluruh kelompok pelebaran website ini agar lebih apik lagi.

Biarkanhari-hari berkhianat setiap saat, Karena mati tak tercegah oleh obat. Pada bait puisi di atas, seakan Imam Syafii berkata kepada kita, "Kematian adalah puncak dari kegiatan manusia di dunia yang akan menjadikan episode terakhir dari episode kehidupan sebelumnya dan apabila datang tidak ada yang bisa menghentikannya.".

1 Cobalah temukan teks-teks Kitab Suci yang menjelaskan tentang makna dan hakikat perkawinan Katolik. Tuliskan pasal dan ayatnya. 2) Sekarang cobalah menyimak teks-teks Kitab Suci berikut ini dan bandingkan dengan teks Kitab Suci yang kamu temukan. Kejadian 2:18 - 25. 18TUHAN Allah berirman: "Tidak baik, kalau manusia itu . seorang diri saja. 1 Hari Akhir Menurut al-Qur'an . Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut: a. Kiamat Sugra (Kecil) Kiamat Sugro adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imran/3:185: Burungakhir zaman telah berkicau Di ranting-ranting jiwa Di setiap huruf kitab-kitab Perihal waktu, perihal debu Ilmu telah begitu tua Pula bumi, pula surga Ruh-ruh mereka yang keriput Terus mengelupas dari segala ada Celia Siura Bercerita 100 - Bahaya Microplastik bagi Manusia Lapis demi lapis Hingga ke inti nyanyian Puisi ini ft8O9mD.
  • 22nfs1db93.pages.dev/171
  • 22nfs1db93.pages.dev/700
  • 22nfs1db93.pages.dev/764
  • 22nfs1db93.pages.dev/280
  • 22nfs1db93.pages.dev/361
  • 22nfs1db93.pages.dev/701
  • 22nfs1db93.pages.dev/358
  • 22nfs1db93.pages.dev/826
  • 22nfs1db93.pages.dev/697
  • 22nfs1db93.pages.dev/564
  • 22nfs1db93.pages.dev/895
  • 22nfs1db93.pages.dev/63
  • 22nfs1db93.pages.dev/505
  • 22nfs1db93.pages.dev/151
  • 22nfs1db93.pages.dev/970
  • puisi tentang hari akhir yang berakhir dengan surga